TIMES MATARAM, JAKARTA – Para peneliti di Australia menemukan bahwa chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikenal luas dapat diprogram untuk secara rutin memberikan jawaban seputar kesehatan yang salah, namun terdengar meyakinkan.
Tak hanya itu, informasi palsu tersebut bahkan dilengkapi dengan kutipan-kutipan fiktif yang mengatasnamakan jurnal medis ternama.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine. Para peneliti memperingatkan bahwa tanpa perlindungan internal yang memadai, alat AI yang banyak digunakan ini sangat rentan dimanfaatkan untuk menyebarkan misinformasi kesehatan dalam skala besar dan berpotensi berbahaya.
“Jika sebuah teknologi mudah disalahgunakan, pelaku jahat pasti akan mencoba mengeksploitasinya—baik untuk meraup keuntungan finansial maupun untuk menyakiti pihak lain,” kata penulis utama studi tersebut, Ashley Hopkins dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Flinders, Adelaide, Rabu (2/7/2025).
Dalam riset ini, tim peneliti menguji berbagai model AI populer yang bisa diakses secara umum.
Mereka mensimulasikan bagaimana model tersebut dapat disesuaikan untuk tujuan tertentu, menggunakan instruksi sistem tingkat tinggi yang tidak terlihat oleh pengguna biasa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Chatbot AI Populer Ditemukan Menyebarkan Informasi Kesehatan Palsu dengan Kutipan Medis Palsu
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |