TIMES MATARAM, JAKARTA – Alpukat bukan sekadar pelengkap roti panggang atau jus favorit. Buah yang kerap dianggap sayuran ini ternyata menyimpan nilai gizi tinggi dan beragam manfaat kesehatan, mulai dari jantung hingga otak.
Alpukat berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, dan secara botani tergolong sebagai buah beri. Teksturnya yang lembut berasal dari kandungan lemak sehat, khususnya lemak tak jenuh tunggal, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Menurut ahli gizi dari The Ohio State University Wexner Medical Center, alpukat membantu menurunkan risiko penyakit kronis dengan melawan peradangan dan stres oksidatif. Kandungan seratnya juga baik untuk pencernaan karena berfungsi sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
Tak hanya itu, alpukat bermanfaat bagi kesehatan otak. Lemak sehat dan vitamin E di dalamnya membantu meningkatkan aliran darah ke otak serta melindungi fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Nutrisi lain seperti kalium, magnesium, vitamin B6, dan folat turut berperan dalam menjaga daya ingat, suasana hati, dan fungsi saraf.
Bagi kesehatan jantung, kombinasi serat, lemak sehat, dan fitosterol dalam alpukat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, dua faktor utama risiko penyakit kardiovaskular.
Tips Memilih Alpukat yang Matang
Untuk konsumsi langsung, pilih alpukat yang sedikit empuk saat ditekan lembut, namun tidak lembek. Alpukat jenis Hass—yang paling umum—biasanya berubah warna dari hijau cerah menjadi hijau tua kehitaman saat matang. Jika ingin disimpan beberapa hari, pilih alpukat yang masih keras dan biarkan matang secara alami pada suhu ruang.
Cara sederhana mengecek kematangan adalah dengan membuka tangkai kecil di bagian atas. Jika dagingnya berwarna hijau, alpukat siap dikonsumsi. Jika kecokelatan, berarti sudah terlalu matang.
Cara Nikmat Mengonsumsi Alpukat
Rasanya yang netral membuat alpukat sangat fleksibel diolah. Alpukat bisa diblender ke dalam smoothie untuk tekstur lembut tanpa tambahan susu, dijadikan olesan alami pengganti mentega atau mayones pada roti dan sandwich, hingga dipotong dadu untuk campuran salad.
Selain guacamole, alpukat juga bisa diolah menjadi saus krim untuk makanan laut, daging, atau camilan. Buah ini cocok dipadukan dengan rasa asam seperti jeruk, rasa pedas dari cabai, hingga bahan gurih seperti keju atau kecap asin.
Dengan rasa lezat dan manfaat kesehatan yang beragam, alpukat layak menjadi bagian dari menu harian—baik untuk sarapan ringan maupun hidangan utama. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kenapa Alpukat Disebut Superfood? Ini Manfaat dan Cara Menikmatinya
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |