Wisata

Mengungkap Kisah Mistis Watu Menyan Pacitan

Selasa, 07 September 2021 - 00:03
Mengungkap Kisah Mistis Watu Menyan Pacitan Suasana Watu Menyan yang berada di bukit kecil tikungan Desa Gunungsari Jalan Pacitan-Ponorogo km 10. (Foto-foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES MATARAM, PACITAN – Selain terkenal dengan keindahan pantainya, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur juga memiliki banyak tempat bernilai mistis. Salah satunya Watu Menyan, sebuah bukit yang berada di Dusun Grunggung, Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari.

Seperti dikatakan juru kunci Watu Menyan, Kriono (63), bahwa Watu Menyan ada penunggunya yang konon berwujud harimau gembong.

"Di Watu Menyan memang ada yang menunggu berwujud harimau gembong. Tapi tidak sering muncul," katanya, Senin (6/9/2021).

Pria yang juga menjabat Ketua RT tersebut bercerita, hal aneh terjadi saat orang Jakarta mengambil sebuah batu yang berada tepat di bawah Watu Menyan untuk dijadikan akik 6 Tahun lalu.

"Begitu dibelah, batu tersebut mengeluarkan darah terus menerus layaknya manusia yang terluka. Akhirnya dicarikan orang pintar dari Banten dan disuruh mengembalikan batu tersebut berasal," imbuhnya.

Watu Menyan Pacitan 2Tokoh Supranatural, Hari Widodo menunjukkan bebatuan di sekitar Watu Menyan yang menyerupai kemenyan.

Lebih lanjut, ia mengaku pernah melihat beberapa orang memasang sesaji di Watu Menyan tapi tidak tahu apa maksud tujuan sebenarnya. Sebab, masyarakat sekitar tidak pernah melakukan hal demikian.

"Yang suka kasih nguri-nguri kasih sesaji malah orang dari Ponorogo. Waktu ramai-ramainya cari nomor togel. Jadi yang datang malah dari luar daerah sini," jelasnya.

Ditanya terkait asal-usul, Kriono menuturkan. Jika nama Watu Menyan tersebut diambil dari bebatuan yang ada di sekitar yang jika diperhatikan  bentuk dan teksturnya menyerupai kemenyan.

"Ya, memang bebatuan sekitar Watu Menyan bentuknya seperti kemenyan. Kalau dibakar baunya kayak menyan," terangnya.

Selain itu, ia juga menambahkan, satu hal yang hingga kini masih menjadi misteri. Kalau warga sekitar Watu Menyan akan melakukan hajatan, menurut adat setempat harus ijin atau pamitan dengan memasang panjang ilang kepada punden yang ada di sana. Sebab jika dilanggar, hal aneh pasti terjadi.

"Kalau kita tidak percaya, lha buktinya ada kejadiannya. Beberapa warga sini yang mengadakan hajat pernikahan, salah satu pengantinnya mendadak pingsan bahkan kesurupan hingga berkali-kali. Terus ada yang bisikin. Jangan lupakan adat," tutur Kriono kepada TIMES Indonesia.

Terakhir dirinya menambahkan, tradisi dari leluhur tidak bisa dilupakan begitu saja. Setiap setahun sekali, masyarakat berbondong-bondong ke rumah Kriono untuk doa bersama dan tahlilan.

Watu Menyan Pacitan 3Juru Kunci Watu Menyan sekaligus ketua adat, Kriono usai berkisah kepada TIMES Indonesia di kediamannya.

"Warga sini masih melakukan selamatan meminta kepada Yang Maha Kuasa pada bulan Longkang atau Dzulqo'dah. Dengan upacara bersih dusun supaya terhindar dari marabahaya dan penyakit," katanya.

Sementara menurut praktisi supranatural Desa Gunungsari, Hari Widodo jika ada orang sesumbar di Menyan, maka harimau gembong itu muncul.

"Kalau ada orang sesumbar terkait keangkeran Watu Menyan, harimau gembong sang penunggu pasti langsung muncul," imbuhnya.

Sebagai informasi, Watu Menyan memiliki dua wilayah adat, yaitu Wanglu dan Trabakmbolo yang dipimpin oleh Kriono. Ia mengaku generasi ke-4 dari juru kunci pertama.

Adat selamatan dan mistisme Watu Menyan yang masih menjadi misteri begitu kuat melekat di sebuah dusun yang dialiri sungai grindulu Pacitan ini. Namun, disisi lain masyarakatnya memang makmur. Dengan pekerjaan rata-rata sebagai peternak, pedagang, mebel dan petani mereka hidup rukun. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Mataram just now

Welcome to TIMES Mataram

TIMES Mataram is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.