TIMES MATARAM, SURABAYA – Transformasi menerjang batas konvensional 'Rebellion' menjadi konsep besar perhelatan Surabaya Fashion Parade (SFP) 2025. Salah satu di antaranya adalah busana inovatif besutan Domi Jolie.
Karya desainer Delindah ini mengusung tema Tchaikovsky's Swan Lake yang anggun dan megah.
Danau angsa, memiliki makna kiasan sebuah cerita perpecahan antara angsa hitam dan putih yang dipadukan dalam bahasa gaun-gaun cantik bernuansa monochrome. Seperti putih sebagai lambang kesucian dan hitam sebagai lambang kejahatan.

Satu di antara sepuluh gaun pesta itu dikenakan oleh Puteri Indonesia Pendidikan Kebudayaan 2024, Melati Tedja. Uniknya, keseluruhan gaun terbuat dari helaian jala nilon, setiap gaun membutuhkan sekitar 350 meter jala yang dirangkai secara manual, artistik, dan teliti oleh sang desainer.
"Saya menggunakan bahan baju yang nggak umum, bukan sekadar kain, saya bikin sedikit berbeda untuk tema Rebellion di Surabaya Fashion Parade," ujarnya, Minggu (16/11/2025).
Terinspirasi dari keanggunan Swan Lake, koleksi ini menghasilkan kisah tentang kebebasan dan keberanian untuk melewati batas. Sang angsa tidak lagi lembut karena lemah, tetapi ia lembut karena kuat. Angsa menari bukan untuk diperintah, tapi untuk merdeka.
Dalam setiap lipatan kain dan kilau detail, keanggunan bertemu keberanian. Kelembutan menjadi kekuatan dan keindahan menjadi bentuk perlawanan.
Tchaikovsky's Swan Lake oleh Domi Jolie adalah simbol perlawanan terhadap takdir, keheningan, dan kesempurnaan yang memenjarakan. Anggun dalam perlawanan, bebas dalam keindahan.
Karya Delindah itu mewarnai runway, model tampak anggun megah dengan mengenakan busana berornamen benang emas dan bahan metalik menjuntai seperti tirai. Kombinasi warna hitam, putih, dan emas, menghasilkan warna ash grey yang dingin sekaligus memukau.
"Koleksi khusus saya buat baru untuk SFP," kata Delindah.
Desainer khusus gaun pesta ini sengaja menghadirkan sebuah karya yang tak biasa. Ia bahkan mengonsep gaun-gaun tersebut sejak beberapa bulan lalu. Delindah merasa puas bisa menghasilkan sebuah karya seni lewat busana.
Diketahui, sejumlah desainer kenamaan dan desainer lokal meramaikan panggung Surabaya Fashion Parade (SFP) 2025 selama 14-16 November di Convention Hall Tunjungan Plaza Surabaya.
SFP kali ini mengusung tema Rebellion, menandai 18 tahun perjalanan yang penuh inovasi dan dedikasi terhadap dunia fashion Indonesia. Rebellion digambarkan sebagai simbol keberanian, kebebasan berekspresi, dan semangat untuk menantang batas-batas konvensional dunia mode.
Lewat eksplorasi desain eksperimental penuh karakter, SFP ke-18 menjadi ruang bagi para desainer untuk menyuarakan ide-ide yang tak biasa - memadukan antara keanggunan, ketegasan, dan kebebasan artistik.
Melalui karya mereka, ‘pemberontakan’ dalam mode diterjemahkan menjadi eksplorasi bentuk, tekstur, dan detail yang memadukan keunikan personal dengan sentuhan modern.
Rebellion sekaligus mempresentasikan semangat baru para insan fashion untuk melawan arus, menolak stagnasi, dan mendobrak standar lama. Menampilkan koleksi eksklusif dari beberapa designer papan atas Indonesia dan sejumlah desainer lokal yang namanya sudah malang melintang di industri fashion. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Swan Lake Domi Jolie, Gaun Mewah Berbahan Jala Memukau Surabaya Fashion Parade 2025
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Ronny Wicaksono |