TIMES MATARAM, JAKARTA – Beredar kabar di media sosial bahwa jus daun pepaya mentah merupakan obat demam berdarah (DBD). Kabar tersebut dibagikan di Facebook. Adalah akun Erna Frida Manullang membagikan kabar tersebut pada 18 Januari 2022. 

Dalam postingan yang dibagikan, disebutkan bahwa obat DBD telah ditemukan yakni jus daun pepaya mentah. Diceritakan ada seorang penderita DBD yang trombositnya sangat rendah. Atas rekomendasi seseorang, pasien tersebut diminta meminum jus daun pepaya mentah. Setelah minum jus tersebut, trombosit si pasien naik dengan cepat.

Berikut narasi lengkapnya:

% kopas,
‼PENTING‼
UNTUK ANAK CUCU
Obat DBD telah ditemukan
Dari Prof. A.A. Mattjik mantan rektor IPB terkait pengobatan Demam Berdarah, karena sekarang DBD sedang menggejala mungkin bisa sebagai obat alternatif:
KABAR TERKINI, ...
"Obat Demam Berdarah"
Berdasarkan pengalaman dari seorang anak laki-laki yang telah sembuh dari penyakit demam berdarah.
Setelah sebelumnya mengalami masa kritis di ICU ketika trombositnya mencapai angka 15 dan menghabiskan 15 liter tranfusi darah.
Ayah dari anak tersebut mendapatkan rekomendasi dari temannya tentang Juice Daun Pepaya Mentah.
Setelah minum juice tersebut, trombosit temannya yang semula 45 dengan 25 liter tranfusi darah naik dengan cepat menjadi 135.
Hal ini membuat dokter dan perawat terkejut.
Bahkan keesokan harinya, temannya itu sudah tidak diberikan tranfusi lagi.
Cara membuat Juice tersebut:
2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain.
Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun.
Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari.
Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.
Ingat:
hanya daunnya saja, bukan batangnya atau getahnya.
Rasanya memang pahit sekali, tetapi tetap harus diminum.
Pengalaman lain tentang juice daun pepaya mentah ini didapat oleh seseorang dengan kondisi yang sangat parah.
Orang ini keadaannya sangat kritis, di mana paru-parunya telah mulai diisi air
Karena angka trombositnya yang sangat rendah.
Sampai-sampai dia kesulitan untuk bernafas.
Dokter hanya bisa berkata bahwa kekebalan tubuhnya yang akan bisa membuat dia bertahan.
Untungnya, ibu mertua dari pasien tersebut mendengar tentang juice daun pepaya mentah tersebut.
Setelah diberikan kepada pasien, keesokan hari, trombositnya mulai naik dan demamnya mulai hilang.
Juice itu terus diberikan dan 3 hari berikutnya dia dinyatakan sembuh.
Mohon dikirim ke grup informasi ini karena belakangan ini banyak sekali kasus penyakit demam berdarah.

Sumber: Facebook (https://www.facebook.com/frida.faclek/posts/3038029043079227)

Benarkah demikian?

CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim jus daun pepaya mentah merupakan obat DBD tidak benar. Tidak ada studi atrau riset yang membuktikan hal tersebut.

Mengutip liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebut postingan terkait jus daun pepaya mentah merupakan obat DBD tidak benar.

Ia mengatakan tidak ada studi ilmiah yang membuktikan  jus daun pepaya mentah merupakan obat DBD. Hingga kini, kata dr. Nadia, belum ada obat khusus untuk mengobati DBD.

"Semua obat harus ada uji klinisnya dan yang disebut dalam postingan hanya berdasarkan pengalaman saja. Tidak bisa testimonial satu-dua orang saja lalu sesuatu bisa menjadi obat," ujar dr Nadia.

Sumber: Cek Fakta: Tidak Benar Jus Daun Pepaya Mentah Merupakan Obat DBD | Liputan6

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia atau WHO juga menyatakan bahwa tidak ada pengobatan spesifik untuk demam berdarah. 

WHO menyatakan, pasien harus beristirahat, tetap terhidrasi dan mencari nasihat medis. Perawatan suportif seperti penurun demam dan penghilang rasa sakit dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala nyeri dan nyeri otot, serta demam.

Sumber: Dengue and severe dengue | WHO

Kami juga menemukan artikel dari okezone.com, yang menyebut minum jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD adalah mitos. Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit DBD. Daun pepaya memang telah terbukti meningkatkan jumlah trombosit dalam darah, namun bukan berarti bisa menyembuhkan DBD. Tahap pengobatan DBD adalah hidrasi, pemantauan ketat dan dukungan selama fase kritis penyakit.

Sumber: https://lifestyle.okezone.com/read/2016/10/17/481/1517007/minum-jus-daun-pepaya-bisa-mengobati-dbd-mitos-atau-fakta

Selanjutnya, tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga menelusuri kabar terkait jus pepaya mentah menyembuhkan DBD, dengan menggunakan mesin pencari. Tim menemukan kabar serupa pernah muncul pada tahun-tahun sebelumnya.  Dan sejumlah media arus utama telah memeriksa klaim tersebut. Seperti di sini ([Cek Fakta] Daun Pepaya Mentah Ampuh Mengobati Demam Berdarah? Ini Faktanya | Medcom), dan di sini (Benarkah Jus Daun Pepaya Mentah Bisa Obati DBD? | Kompas)

KESIMPULAN

Hasil penelusuran Tim Ceka Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa jus daun pepaya mentah adalah obat demam berdarah atau DBD, tidak benar. Tidak ada studi ilmiah yang membuktikan hal tersebut. Hingga kini, belum ada obat khusus untuk DBD. Selain itu, postingan yang diunggah akun Erna Frida Manullang tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. 

Menurut misinformasi/disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).  Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

---

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)